Temawai orang Iban di Tampun Juah

Photo Uyub Kayaan

by Mering

Hampir semua sub suku dayak dari group etnik Ibanic mengklaim Tampun juah sebagai tempat asal-usul nenek moyangnya. Beberapa mitologi masyarakat etnik group ibanic percaya kalau di Rumah Panjai (betang) Tampun Juah-lah titik tolak nenek moyangnya berpisah dengan Keling, Ijau Layang, Laja dan orang-orang halus yaitu Pangau Libau.

Perpisahan ini karena sesuatu dan lain hal yang berujung konflik internal antara manusia dan orang halus yang selama ini hidup bersama. Meski pun kealihan, skill dan kebudayaan manusia dapat dari kesaktian orang-orang halus ini, baik Keling mau pun kumang dan saudara-saudarinya, tetapi manusia tetaplah manusia, yang cara pikirnya congkak dan loba. Perpisahan ini dimaknai dengan pembagian harta pusaka, karena bagaimana mereka adalah satu keturunan.


Tempat bersejarah dan keramat ini terletak di Kabupaten Sanggau. Untuk itu tumbuh kesadaran dari beberapa sub suku dari group ibanic ini untuk merevitalisasi dan mengaktualisasikan Tampun Juah, baik sebagai tempat besejarah maupun dalam pemaknaan identitas. Beberapa perwakilan sub suku ini berkumpul di rumah Thobias Ranggie (dari Sub Suku Kantu' Kapuas Hulu) beberapa waktu lalu. Hadir dalam pertemuan itu perwakilan dari sub Suku Mualang dari Belitang, Kabupaten Sekadau, Elias Ngiuk, Nobertha Yati, F Plorus, dan lain-lain.
LihatTutupKomentar
Cancel