Siapakah Suku Dayak Kantu?


Klik Link ini untuk menonton video
Suku Dayak Kantu', adalah salah satu suku dayak yang berada di kabupaten Kapuas Hulu provinsi Kalimantan Barat. Wilayah penyebaran suku Dayak Kantu’ tersebar di 14 kecamatan di kabupaten Kapuas Hulu. Populasi suku Dayak Kantu' termasuk salah satu yang terbesar di kabupaten Kapuas Hulu.

Pemukiman orang Dayak Kantu' berada di sekitar hulu sungai Kapuas di Kalimantan Barat. Populasi orang Dayak Kantu' dikatakan sekitar 2000 orang, tapi sebenarnya jumlah orang Dayak Kantu lebih dari itu, karena banyaknya orang Dayak Kantu' yang tersebar di luar kabupaten Kapuas Hulu, seperti di wilayah kecamatan Nanga Kantuk dan Semitau, di kabupaten Sanggau. Juga terdapat di wilayah kabupaten Sintang, di sebelah utara daerah aliran sungai Kapuas, sampai ke perbatasan dengan Serawak. Menurut dugaan populasi orang Dayak Kantu' saat ini lebih dari 16.000 orang, yang tersebar di kabupaten Kapuas Hulu, Sanggau dan Sintang.

Suku Dayak Kantu’ memiliki kerabat dekat dalam rumpun yang sama, yaitu dengan suku Dayak Iban. Pada masa lalu, sekitar tahun 1900-an suku Dayak Kantu sering terjadi pertikaian dengan suku Dayak Iban. Tradisi kayau atau mengayau sering terjadi di antara kedua suku dayak ini. Orang Dayak Kantu' bermukim berdekatan dengan wilayah persebaran orang Dayak Iban. Kedua kelompok ini hidup berdampingan, kadang mereka hidup bersahabat, tapi kadang terjadi pertikaian di antara mereka. Tragedi Mpanang Derayh (Empanang Deras) merupakan salah satu cerita lama mengenai hubungan kedua kelompok yang secara linguistic masih sangat bekerabat ini. Oleh para peneliti menempatkan kedua kelompok bahasa ini dalam satu rumpun bahasa Ibanik.

Pada dasarnya bahasa Dayak Kantu' tetap sama walaupun masyarakat suku Dayak Kantu' tersebar di beberapa wilayah berbeda.
Suku Dayak Kantu' di kabupaten Kapuas Hulu tidak mengenal pembagian kasta dalam kehidupan struktur kemasyarakatan, sehingga dalam berbahasa mereka tidak membeda-bedakan penggunaan tata bahasa dalam berkomunikasi.

gadis suku Dayak Kantu'
(formatnews.com)
Suku Dayak Kantu' memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Karakter orang Dayak Kantu' adalah suka mengalah, mereka lebih suka menghindar dari sesuatu hal yang dirasa mengganggu.

Rumah adat suku Dayak Kantu', dalam bahasa suku Dayak Kantu' disebut Panyay atau Rumah Betang. Pada saat ini banyak dari masyarakat suku Dayak Kantu tidak tinggal di Rumah Betang lagi, tetapi telah membangun rumah pemukiman seperti bentuk rumah suku Melayu, dalam bentuk rumah panggung biasa.
Tradisi Rumah Betang mulai hilang dalam tradisi suku Dayak Kantu, seperti yang dituturkan oleh masyarakat suku Dayak Kantu', bahwa pada tahun 1970, wilayah kabupaten Kapuas yang dipimpin Bupati Sudansyah mengeluarkan kebijaksanaan yang tidak bijaksana, untuk menghapuskan Rumah Betang dalam kehidupan masyarakat suku Dayak Kantu' di kabupaten Kapuas Hulu.

Pada masa lalu sebelum orang Dayak Kantu' masih mengamalkan kepercayaan animisme, yaitu percaya terhadap roh-roh dan kekuatan gaib pada benda-benda yang dianggap keramat. Mereka melaksanakan berbagai tradisi adat seperti :

    Nyengkelan Tanah,
    Tolak Bala,
    Upacara Kematian,
    Upacara Pengobatan.

Saat ini suku Dayak Kantu' telah memeluk agama seperti Kristen dan Islam, sehingga beberapa tradisi animisme yang mereka anut pada masa lalu tidak lagi mereka jalankan.

Beberapa jenis mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat suku Dayak Kantu' untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu : berladang, menangkap ikan, berburu binatang liar di hutan, menyadap getah karet dan memelihara ternak seperti ayam, sapi dan babi, serta kerajinan membuat anyaman.

sumber:

    kebudayaan-dayak.org
    bpsnt-pontianak.org
    napannumut.blogspot.com
    formatnews.com
    borneocultureindonesia.wordpress.com
    yusriadiebong.blogspot.com
    wikipedia
    dan sumber lain

LihatTutupKomentar
Cancel